Rumah Inkremental Melayu di Tepi Sungai Siak, Pekanbaru: Penerapan Struktur dan Material Berbasis Kemampuan Masyarakat di Area Banjir
Abstract
This paper propose a design approach of residential houses using incremental Malay house method, strat from core house and incrementally thrive some support spaces. Indonesia is an Austronesian culture countries, it can see that the river gives full support on Siak community life in Pekanbaru. Hence, it creates the river banks used for residential areas makes overcrowded, dirty and slums area. Guideline for Untidiness Level Identification shows that to solve this problem is to utilize the community's ability to meet the needs of residential house where the concept of incremental wither suitable for use. The house consists basic needs of the inhabitants: main bedroom, MCK, and living room. Supporting spaces such as additional room, porch, and a economic space can be added later in accordance with economic circumstances of occupant. House design using the stilts system using concrete tube foundation to prevent flooding due to their location on the banks of the Siak River. The house is also equipped with T Pikon-H as a sanitation system that can be applied in high water level areas.
Keywords: River settlements, Flood responsive building, Malay house, Incremental method
ABSTRAK
Tulisan ini memaparkan pendekatan desain yang digunakan untuk merancang hunian rumah Melayu dengan menerapkan metode inkremental yang meliputi ruang rumah inti dan ruang penunjang. Pemanfaatkan sungai Siak sebagai penunjang kehidupan masyarakat Pekanbaru memperlihatkan pengaruh budaya Austronesia pada bangsa Indonesia. Tepian sungai menjadi tempat berkembangnya areal permukiman, sehingga kepadatan penduduk bertambah dan berdampak kekumuhan pada area bantaran sungai. Pedoman Indentifikasi Tingkat Kekumuhan (PU) menawarkan penyelesaian permasalahan ini dengan pendekatan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hunian. Rumah inti sebagai cikal hunian terinspirasi dari rumah Melayu, terdiri atas kebutuhan utama penghuni yaitu kamar tidur, MCK, dan ruang keluarga. Ruang inti direncanakan berkembang dengan mempertimbangkan metode inkremental pada rumah Melayu dengan penambahan ruang- ruang penunjang seperti kamar, serambi atau ruang tamu, dan tempat usaha sesuai dengan keadaan ekonomi penghuni. Rumah ini dirancang menggunakan sistem panggung dengan pertimbangan lokasi yang terletak pada tepi Sungai Siak dengan menggunakan pondasi buis beton untuk mengantisipasi banjir. Rumah juga dilengkapi dengan T Pikon-h sebagai sistem sanitasi yang dapat diterapkan pada wilayah dengan muka air tinggi seperti area tepian Sungai Siak.
Kata Kunci: Permukiman sungai, Bangunan tanggap banjir, Rumah melayu, Metode inkremental
Full Text:
PDFReferences
Al Mudra, M.2004. Rumah Melayu: Memangku Adat Menjemput Zaman. Yogyakarta: BKPBM danAdicita.
Astuti, S. 2009. Pendapat Masyarakat Kampung Bandar Terhadap Rencana Pembangunan Waterfront City. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Departemen PU. 1999. Tata Cara Pelaksanaan Pondasi Cerucuk Kayu di Atas Tanah Lembek dan Tanah Gambut. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum
Dinas PU. 2011. RTBL Kawasan Pasar Bawah Pekanbaru. Pekanbaru: Dinas PU.
Ditjen Cipta Karya. 2006. Pedoman Identifikasi Kawasan Kumuh Daerah Penyangga Kota Metropolitan. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum
Maryono, A. 2007. Restorasi Sungai. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Millet, D. 1998. Indonesian Heritage: Arsitektur.Singapore: Archipelago Press.
Pawitro, U. 2007. Riset Partisipatori pada Pendekatan Community Based Development. Seminar Nasional Arsitektur.
Pedoman Umum RTBL. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR: 06/PRT/M/207.
Pemkot Pekanbaru. 2006. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru. Pekanbaru.
Yee Juan, Lim. 1987. The Malay's House Rediscovery Malaysia’s Indegenous Shelter System. Pulau Pinang, Malaysia: Institut Masyarakat.
DOI: https://doi.org/10.24167/tesa.v15i2.787
ISSN 1410-6094 (Print) | ISSN 2460-6367 (Media Online) | View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.