ARSITEKTUR MAXIMALIS, MUNGKINKAH TERJADI DI INDONESIA? (Maximalist Architecture, Will It Happpen in Indonesia ?)

Albertus Sidharta Muljadinata

Abstract


ABSTRACT

The architectural development in architecture period tends to change along with the advance of the technology. Globalization a/so takes part in architectural development. Beside the advance of the technology, there are a lot of architects who brave enough to explore with kinds or architecture and it creates Maximalist Architecture. Etymologically, maximalist architecture can be described as science building or the art of building which is based on the unlimited property of objects.
Between 1970-1980, architecture started to develop to many ways to the originality and individuality. It happened to come out from the simplicity, functionality and the international style. At that time, many architects had the same style and it lead to the tendency of not creating new sty/e. Yet, it changed. Therefore a lot of architects started to create new style, which later will be called post-modernism. In big cities in Indonesia, particularly in Java Island (Jakarta, Bandung, Surabaya), there are tendency of the development of architecture luxurious private houses which belongs to different person, doesn't want to have the same style with the house besides it; supported by the advance of the material technology, so the style comes to Maximalist Architecture.

Key words: maximalist architecture, houses.

ABSTRAK

Perkembangan bentuk arsitektural selalu berada dalam periode arsitektur yang cenderung selalu berubah, seiring dengan kemajuan teknologi. Arus globalisasi juga memberikan banyak pengaruh pada perkembangan arsitektur. Selain kemajuan teknologi dan semakin banyaknya arsitek yang berani bereksplorasi dengan bentuk-bentuk arsitektur, maka timbul gejala Arsitektur Maximalis. Secara etimologis, arsitektur maximalis dapat diartikan sebagai ilmu bangunan atau seni membangun yang berlandaskan pada sifat-sifat ketidak-terbatasan. Antara tahun 1970-1980, arsitektur mulai berkembang menjadi berbagai arah yang berbeda dalam mencari keaslian dan individualitasnya. Ini sebenarnya telah dimulai untuk memenuhi keinginan untuk keluar dari simplisitas, fungsionalitas dan dari gaya international style. Pada waktu itu, banyak arsitek yang menjurus pad a gaya arsitektur yang sarna, sehingga menjadi suatu kecenderungan untuk tidak menciptakan hal-hal yang baru lagi. Namun hal ini mulai berubah, sehingga banyak arsitek mulai memiliki pemikiran-pemikiran baru, yang nantinya akan disebut dengan post-modernism.
Pada kota-kota besar di Indonesia, terutama di pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Surabaya), ada kecenderungan perkembangan bentuk-bentuk arsitektur bangunan rumah mewah mengarah pada sosok yang berbeda, tidak mau memiliki kesamaan bentuk dengan bangunan rumah di sebelahnya; didukung dengan kemajuan teknologi bahan yang demikian cepat, maka dijumpai bentuk-bentuk yang mengarah pada Arsitektur Maximalis.

Kata kunci: arsitektur maximalist, rumah tinggal.

Keywords


maximalist architecture, houses.

Full Text:

PDF

References


Hilal. Aisyah. 2013. lRefleksi Seni Bangunan Multifungsi dalam Laras, No 291, Maret (h 98-104)

Kliczkowski. Hugo. 2003, MXM Maximalist Houses. Barcelona: LOFT Publications

Indonesia Design, Vol 2, No 8, 2005.




DOI: https://doi.org/10.24167/tesa.v11i1.225

ISSN 1410-6094 (Print) | ISSN 2460-6367 (Media Online) | View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.