ANALISIS KONSEP GREEN CORRIDOR WALKABILITY JALUR PEJALAN KAKI TERHADAP KENYAMANAN PENGGUNA (STUDI KASUS: KAWASAN PANTAI LOSARI MAKASSAR)
Abstract
Jl. Penghibur berada pada Kawasan Pantai Losari di Kota Makassar. Lokasi penelitian ini merupakan pusat kota di Kota Makassar yang dimana juga sebagai ikon kota ini dan salah satu pusat wisata dan kuliner makanan tradisional Kota Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari ide tentang kemudahan berjalan kaki Green Corridor di jalur pejalan kaki di Kawasan Pantai Losari Makassar dan mengetahui bagaimana hal itu berdampak pada kenyamanan pengguna. Latar belakang penelitian ini adalah perhatian yang meningkat terhadap pembangunan ruang hijau yang ramah pejalan kaki sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Metode penelitian melibatkan survei lapangan untuk melihat jalur pejalan kaki di Kawasan Pantai Losari, Makassar. Penelitian ini berfokus pada aspek-aspek yang berkaitan dengan gagasan Walkability Green Corridor, seperti penggunaan taman kota, keselamatan pejalan kaki, dan fasilitas tambahan. Selain itu, data tentang persepsi dan pengalaman pengguna terkait kenyamanan dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Penelitian menunjukkan bahwa jika konsep Green Corridor Walkability diterapkan, jalur pejalan kaki di Pantai Losari akan lebih nyaman. Faktor seperti keberlanjutan, kemudahan, dan keamanan memengaruhi pengalaman pengguna. Diharapkan temuan ini dapat membantu pihak terkait dalam perencanaan dan pengembangan ruang hijau di kawasan perkotaan, khususnya yang berfokus pada pejalan kaki. Penelitian ini tidak hanya menjadi kontribusi penting dalam konteks pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan ramah pejalan kaki, tetapi juga dapat berfungsi sebagai dasar untuk konsep serupa di tempat lain di perkotaan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anciaes, P. R., & Jones, P. (2018). Estimating preferences for different types of pedestrian crossing facilities. Transportation research part F: traffic psychology and behaviour, 52, 222-237. https://doi.org/10.1016/j.trf.2017.11.025
Beatley, T. (2011). Green Urbanism: Learning from European Cities. Island Press.
Carr, S., Francis, M., Rivlin, L. G., & Stone, A. M. (1992). Public Space. Cambridge University Press.
Fatmawati, A., Akbar, B., & Bachtiar, I. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan kawasan Pantai Losari, Kota Makassar. Jurnal Teknik FT UH, 8(2), 101-110.
Gehl, J. (2010). Cities for People. Island press.
Hillier, B., & Iida, S. (2005). Network effects and psychological effects: A theory of urban movement. In A. van Nes (Ed.), Proceedings of the 5th International Space Syntax Symposium (pp. 553-564). Techne Press.
Jackson, R. J., & Kochtitzky, C. S. (2000). Creating a healthy environment: The impact of the built environment on public health. Centers for Disease Control and Prevention. http://www.sprawlwatch.org/health.pdf
Johnson, M., & Henshaw, S. (2015). Assessing walkability in urban environments: a review of various methods. Journal of Urban Design, 21(3), 268-292.
https://doi.org/10.1080/13574809.2015.1044507
Jones, P. (2019). Urban mobility in the smart city age. In M. de Lange & M. de Waal (Eds.), The hackable city (pp. 65-92). Springer.
Kellert, S. R., Heerwagen, J. H., & Mador, M. L. (2012). Biophilic design: The theory, science and practice of bringing buildings to life. John Wiley & Sons.
Li, D., & Sullivan, W. C. (2016). Impact of views to school landscapes on recovery from stress and mental fatigue. Landscape and Urban Planning, 148, 149-158.
https://doi.org/10.1016/j.landurbplan.2015.12.015
McGuirk, P. (2018). Rethinking culture-led urban regeneration: The creative (re)assembling of inner-city Newcastle. In K. Ruming (Ed.), Urban regeneration in Australia (pp. 227-245). Routledge.
Moran, M. (2007). Collaborative visioning: Proceed with caution!: Results from evaluating Atlanta's Vision 2020 project. Journal of the American Planning Association, 73(3), 335-349. https://doi.org/10.1080/01944360708978524
RTRW Kota Makassar. (2015). Peraturan Daerah Kota Makassar tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar Tahun 2015 – 2034.
Wang, Y. Jia, S., Wang, Z., Chen, Y., Mo, S., Sze, N.N. (2021). Planning considerations of green corridors for the improvement of biodiversity resilience in suburban areas. Journal of Infrastructure Preservation and Resilience, 2(1), 1-15.
Whyte, W. H. (1980). The social life of small urban spaces. Conservation Foundation.
Zhou, X., & Rana, M. M. P. (2012). Social benefits of urban green space: A conceptual framework of valuation and accessibility measurements. Management of Environmental Quality: An International Journal, 23(2), 173-189. https://doi.org/10.1108/14777831211206031
DOI: https://doi.org/10.24167/tesa.v21i2.11132
ISSN 1410-6094 (Print) | ISSN 2460-6367 (Media Online) | View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.