Trauma Masa Anak dan Kecenderungan Kreativitas Jahat: Mengungkap Peran Resiliensi pada Mahasiswa

Bagus Adi Nawantri Sambada, Christin Wibhowo

Abstract


Individu yang memiliki kecenderungan kreativitas jahat dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Individu yang cenderung memiliki kreativitas jahat dipengaruhi adanya trauma masa anak yang tidak terselesaikan. Resiliensi dianggap sebagai faktor protektif trauma masa anak dan kreativitas jahat, namun penelitian yang berfokus resiliensi dalam hubungan antara trauma masa anak dan kreativitas jahat pada mahasiswa belum banyak mendapat perhatian di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini mengungkap peran resiliensi terhadap hubungan antara trauma masa anak dan kreativitas jahat. Hipotesis penelitian ini adalah resiliensi memoderasi hubungan antara trauma masa anak dan kecenderungan kreativitas jahat pada mahasiswa. Subjek penelitian terdiri dari 157 mahasiswa usia 18-26 tahun yang menyelesaikan Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (CTQ-SF), Malevolent Creativity Behavioral Scale (MCBS), dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Pengujian hipotesis dilakukan dengan moderasi PROCESS Hayes Model 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara trauma masa anak dan kreativitas jahat dengan resiliensi (β=0,264;p<0,05); trauma masa anak dengan kreativitas jahat berhubungan positif (β=0,253;p<0,01); trauma masa anak dengan resiliensi berhubungan negatif (β=-0,135;p<0,01), sedangkan resiliensi dengan kreativitas jahat tidak memiliki hubungan (β=-0,135;p<0,05). Hipotesis penelitian ini tidak terbukti bahwa resiliensi tidak memoderasi hubungan antara trauma masa anak dengan kecenderungan kreativitas jahat pada mahasiswa.


Keywords


kreativitas jahat; mahasiswa; resiliensi; trauma masa anak



DOI: https://doi.org/10.24167/psidim.v23i2.13510

Print ISSN : 1411-6073 | online ISSN : 2579-6321 View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.