Regulasi Diri pada Taruna Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran

Anggi Ayu Septiana, Mohammad Khasan

Abstract


Penelitian regulasi diri ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap regulasi diri pada taruna SMK, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara bebas terpimpin dan observasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara bebas terpimpin dan analisis data berupa koding. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sample, yaitu penentuan pemilihan informan  berdasarkan kriteria yang dipilih sebelumnya berdasarkan pertanyaan penelitian. Dengan kriteria taruna SMK Pelayaran kelas XII dan berusia minimal 15 tahun yang berjumlah tiga orang. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi regulasi diri taruna SMK, yaitu faktor eksternal yang meliputi standar penilaian diri dan penguatan serta faktor internal yang meliputi observasi diri, proses penilaian dan reaksi diri.  Terdapat beberapa faktor yang menonjol pada tiap-tiap informan. Informan I dan III memiliki kesamaan faktor yang mempengaruhi regulasi diri mereka yaitu faktor standar penilaian diri, hal ini mengacu pada pemberian standar pada perilaku informan yang akhirnya memunculkan pengertian akan kekurangan pada diri mereka kemudian diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi untuk mencapai tujuan hidup.


Keywords


regulasi diri; taruna; sekolah menengah kejuruan (SMK)

References


Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian (Edisi Revisi). Malang: UMM Press.

Bakracevic Vukman, K., & Licardo, M. (2010). How cognitive, metacognitive, motivational and emotional self-regulation influence school adolescence and early adulthood.

Educational Studies, 36(3), 259-268.

Diananda, A. (2018). Psikologi Remaja dan Permasalahannya. ISTIGHNA, 1(1), 116-133.

Dias, P., & Castillo, J. A. (2014). Self-regulation and tobacco use: Contributes of the confirmatory factor analysis of the Portuguese version of the short self-regulation

questionnaire. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 370-374.

Farah, M., Suharsono, Y., & Prasetyaningrum, S. (2019). Konsep diri dengan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 7(2), 171-183.

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian Ed. 7. Jakarta: Salemba Humanika.

Friskilia, O., & Winata, H. (2018). Regulasi Diri (Pengaturan Diri) sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Manajemen

Perkantoran, 3(2), 36-43. doi:10.17509/jpm.v3i1.9454

Hardiansyah, H. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

McCullough, M., & Willoughby, B. L. (2009). Religion, self-regulation, and self-control: Associations, explanations, and implications. Psychological bulletin, 69.

Muhayyang, M. (2020). Peran Pendidikan Karakter dalam Membentuk Kedisiplinan Taruna Ditinjau dari Aspek Kebudayaan Indonesia. Jurnal Venus, 8(1), 78-89.

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books.

Nurhisam, L. (2017). Implementasi pendidikan karakter sebagai solusi dekadensi moral anak bangsa. Elementary, 5(1), 110-131.

Nurkholis. (2013). Pendidikan dalam upaya memajukan teknologi. Jurnal Kependidikan, 1(1), 24-44.

Ormrod, J. E., & Kumara, A. (2002). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Pisani, L. (2017). Hubungan antara regulasi diri dengan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja akhir terhadap produk barang. Yogyakarta: Skripsi Program Studi

Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Pratiwi, W. I., & Wahyuni, S. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Regulation Remaja dalam Bersosialisasi. JP3SDM, 8(1), 1-11.

Rahmawati, K. (2014). Pendidikan Karakter Taruna Sekolah Tinggi Kedinasan. Seminar Nasional Psikologi UMS (hal. 29-33). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rizanti, F. D. (2013). Hubungan Antara Self Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik dalam menghafal Quran pada Mahasantri Ma'had 'Aly Masjid Nasional Al-

Akbar Surabaya. Character, 2(1), 1-7.

Ruminta, Tiatri, S., & Mularsih, H. (2017). PERBEDAAN REGULASI DIRI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS VI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. Jurnal Muara Ilmu

Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(2), 286-294.

Suhendra, M., Neviyarni, & Ahmad, R. (2016). Kontribusi Motivasi Berprestasi terhadap Regulasi Diri Siswa Membolos di Madrasah Aliyah Negeri 2 Payakumbuh serta

Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling. Konselor, 4(2), 124-132. doi:10.24036/02016526550-0-00

Wibowo, T. (2011). Learning and Istruction: Teosi dan Aplikasi edisi Keenam. Jakarta: Kencana.

Zamtinah, Kurniawan, U., Sarosa, D., & Tyasari, R. (2011). Model pendidikan karakter untuk sekolah menengah kejuruan. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 98-109.

Zimmerman, B. J. (2008). Investigating self-regulation and motivation: Historical background, methodological developments, and future prospects. American educational

research journal, 45(1), 166-183.




DOI: https://doi.org/10.24167/psidim.v23i1.10709

Print ISSN : 1411-6073 | online ISSN : 2579-6321 View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.