DAMPAK PAPARAN POLITIK BOCOR ALUS DI TIKTOK TERHADAP SIKAP KRITIS MAHASISWA KOMUNIKASI DIGITAL DAN MEDIA IPB
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan konten politik “Bocor Alus” di TikTok dengan sikap kritis mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media IPB University. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei daring yang melibatkan 115 mahasiswa aktif yang dipilih melalui purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu, yaitu pengguna aktif TikTok dan pernah menonton konten Bocor Alus. Instrumen penelitian disusun menggunakan skala Likert dan telah diuji validitas serta reliabilitasnya. Intensitas menonton diukur melalui indikator frekuensi, durasi, dan perhatian, sedangkan sikap kritis diukur melalui kemampuan analisis, evaluasi, dan argumentasi. Analisis data menggunakan korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan dengan kekuatan sedang (r = 0.449; p < 0.05), yang berarti semakin tinggi intensitas paparan konten politik Bocor Alus, semakin kuat pula sikap kritis mahasiswa terhadap isu politik. Temuan ini menunjukkan bahwa TikTok berperan bukan hanya sebagai media hiburan, tetapi juga sebagai sarana literasi politik bagi generasi muda. Meskipun demikian, hubungan yang ditemukan bersifat korelasional sehingga tidak dapat menjelaskan sebab-akibat secara langsung, dan penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel pendukung lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bhakti, S. E. (2021). Ruang publik dan media sosial: Partisipasi politik mahasiswa Indonesia. Jurnal Kajian Media, 4(1), 1–12. https://doi.org/10.25139/jkm.v4i1.2376
Facione, P. A. (2015). Critical thinking: What it is and why it counts. Insight Assessment.
Fauzan, R. (2021). Kebiasaan konsumsi media digital mahasiswa komunikasi. Jurnal Komunikasi Digital Indonesia, 2(2), 55–66.
Ford, T., Yankoski, M., Facciani, M., & Weninger, T. (2023). Online media literacy intervention in Indonesia reduces misinformation-sharing intention. Journal of Media Literacy Education, 15(2), 99–123. https://doi.org/10.23860/JMLE-2023-15-2-8
Harsono, H. (2024). Politik identitas dan partisipasi politik di media sosial: Analisis model struktural generasi Z di Kota Malang. Tata Kelola Pemilu Indonesia, 4(1), 45–59. https://doi.org/10.46874/tkp.v4i2.752
Karman, R. (2022). Komunikasi politik digital di era media sosial. Deepublish.
Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. (1974). Uses and gratifications research. Public Opinion Quarterly, 37(4), 509–523.
McQuail, D. (2010). Mass communication theory (6th ed.). Sage Publications.
Nasrullah, R. (2020). Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi. Simbiosa Rekatama Media.
Nugroho, Y., & Suyanto, B. (2021). Perilaku sosial generasi Z dalam interaksi media sosial: Studi pada pengguna Instagram. Jurnal Komunikasi Universitas Airlangga, 15(2), 97–112.
Nunnally, J. C. (1978). Psychometric theory (2nd ed.). McGraw-Hill.
Permana, A. A. (2023). Pengaruh penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi politik terhadap partisipasi politik mahasiswa. De Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(5), 211–223. https://doi.org/10.56393/decive.v2i5.1667
Pratiwi, A. (2021). Literasi politik digital mahasiswa di era media baru. Jurnal Ilmu Komunikasi Nusantara, 3(1), 33–41.
Putri, M. A., Rahmawati, S., & Lestari, D. (2023). Pengaruh algoritma TikTok terhadap persebaran konten politik. Jurnal Media Baru Indonesia, 2(3), 55–68.
Rachmah, I. (2022). Konten politik ringan sebagai edukasi generasi Z di TikTok. Jurnal Literasi Digital, 5(1), 14–25.
Saputri, R., Munandar, A., & Lestari, I. (2020). Berpikir kritis dalam konteks politik: Analisis generasi muda. Jurnal Civic Education, 4(2), 77–88.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
DOI: https://doi.org/10.24167/jkm.v6i1.14482
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN : 2746-8364 | View My Stats



