Analisis Perbandingan Penggunaan Kapur Dolomite, Kulit Telur Puyuh, Natrium Hidroksida Terhadap Karakteristik dan Kandungan Mineral Tanah (Studi Kasus Lokasi X Kota Semarang)

Novi Ayu Setyaningtyas, Indah Ayuliani, Budi Setiadi, Maria Wahyuni

Abstract


Tanah menjadi bagian penting dan menjadi dasar dalam suatu struktur atau konstruksi, baik konstruksi bangunan, jalan, maupun infrastruktur lain. Sifat-sifat dan jenis tanah di lapangan bervariasi, sebagai contoh adanya tanah ekspansif yang mempunyai sifat mudah mengalami pengembangan dan penyusutan. Sifat ini mampu merusak bangunan yang berdiri diatasnya. Sampel tanah yang diteliti adalah tanah di Lokasi X Kota Semarang dan dilakukan pengujian mineral x-ray fluorescence (XRF), pengujian saringan dan analisis hidrometer, index properties, atterberg limit, dan swelling test. Hasil uji XRF menunjukkan mineral dominan adalah Si (silikon) sebesar 54,6%, uji saringan dan analisis hidrometer menghasilkan persentase dominan sand sebesar 54,78% sehingga nilai koefisien keseragaman (Cu) = 20,0 dan koefisien gradasi (Cc)= 0,8 dan dikategorikan tanah bergradasi buruk, nilai kadar air alami 21,83%, berat jenis tanah (Gs) sebesar 2,463 dan tergolong halloysite, nilai index plasticity (IP) sebesar 18,46% sehingga termasuk kategori tanah dengan potensi pengembangan sedang dan agak ekspansif. Upaya stabilisasi dilakukan dengan penambahan kapur dolomite (CaO + MgO), kulit telur puyuh (CaCO3 + MgCO3), natrium hidroksida (NaOH) dengan masing-masing kadar 5%, 10%, 15%. Berdasarkan uji atterberg limit nilai IP dengan penambahan kapur dolomite 5%, 10%, dan 15% adalah 20,18%;  19,10%; dan 16,95%, nilai IP untuk  penambahan bahan kulit telur puyuh adalah 19,00%; 18,24%;  dan 16,78%, nilai IP untuk penambahan bahan NaOH yaitu 18,67%; 17,32%; dan  16,45%. Hasil nilai berat jenis tanah (Gs) kapur dolomite yaitu 2,79; 2,35; dan 2,16, Gs kulit telur puyuh yaitu 2,71; 2,40; dan 2,31, GNaOH yaitu 2,73; 2,52; dan 2,31. Hasil swelling test tanah asli mengalami pengembangan 0,40 mm, nilai swelling tanah dengan penambahan kapur dolomite yaitu 0,69 mm; 0,30 mm; dan 0,10 mm, nilai swelling kulit telur puyuh yaitu 0,42 mm; 0,03 mm; dan 0,00 mm. Hasil swelling test NaOH 0,16 mm; 0,02 mm; 0,00 mm. Berdasarkan data yang diperoleh maka bahan tambah yang dianggap baik dan efektif untuk memperbaiki dan mengurangi tingkat pengembangan adalah NaOH.  


Keywords


Tanah; uji XRF; index properties; atterberg limit; swelling test



DOI: https://doi.org/10.24167/gsmart.v8i2.10269

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats