Etika Komunikasi Visual: Pencarian Kebenaran Dalam Pemahaman Antara Yang Dilihat Dan Yang Dipikirkan

St. Hardiyarso

Abstract


Dalam proses pertukaran informasi, komunikator adalah sumber dari adanya ide rasional untuk sebuah pesan. Supaya sampai pada pihak yang dituju, komunikan, pesan tersebut harus disampaikan melalui media-media komunikasi. Di antara sekian banyak media, media visual sebagai pengantar pesan sekarang dipandang sebagai yang paling efektif, karena mengandalkan pencerapan indera penglihatan dan mengurangi pemahaman rasio. Efektifitas komunikasi visual menjadi nyata, ketika komunikan mampu menangkap dan mencerap makna pesan visual secara kritis rasional dan objektif, sesuai dengan gagasan rasional asali dari komunikator. Akan tetapi, tidak jarang terjadi, bahwa faktor ketiga, situasi di sekitar komunikan dan komunikator pun memberi pengaruh dalam proses komunikasi visual. Akibatnya, tidak ada kesepadanan antara persepsi rasional, media dan pencerapan visual oleh komunikan, yang biasa disebut sebagai miss-komunikasi. Dampak dari kesalahan dalam pemahaman tentunya akan menentukan perilaku. Memang, komunikasi diadakan dengan tujuan untuk mempengaruhi. Supaya tidak terjadi kondisi saling mempersalahkan, atau mencari “kambing hitam”, pengkajian secara filosofis atas dinamika komunikasi visual dipandang perlu untuk menemukan prinsip-prinsip dasar komunikasi visual. Sebagai kajian filsafati, metode yang dipergunakan adalah metode sistematis-spekulatif yang menekankan cara berpikir refleksif rasional dengan dukungan metode interpretatif dan komparatif secara holistik filsafati. Melalui metode ini, proses komunikasi visual diperbandingkan dengan proses pencarian pengetahuan oleh para filsuf, terutama Plato dan Aristoteles. Hasil kajian menunjukkan bahwa sumber kesalahpahaman komunikasi dapat berasal, baik komunikator, komunikan maupun faktor ketiga, lingkungan. Kesalahan tersebut pun dapat dibedakan, apakah disengaja atau tidak. Kesengajaan dimaksudkan untuk mencari keuntungan; dan ketidaksengajaan terjadi, karena kesalahan dalam cara berpikir, misalnya persepsi inderawi dipahami sebagai persepsi rasional, dan sebaliknya.

Keywords


persepsi rasio, persepsi inderawi, idea-idea, forma, materia, kesalahpemahaman-komunikasi

Full Text:

PDF

References


Bakker, Anton, Dr., 1990. Metode-Metode Filsafat, Ghalia, Jakarta

Bakker, Anton, Dr., Zubair, Achmad Charris, Drs. 1994. Metode Penelitian Filsafat, Kanisius, Yogjakarta

Bertens, K., Dr. 1981. Ringkasan Sejaran Filsafat, Penerbitan Yayasan Kanisius, Yogyakarta

Cangara, Hafied, Prof. Dr. H., M.Sc. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Goldberg, Alvin A. dan Larson, Carl E., 2011, Komunikasi Kelompok – proses diskusi dan penerapannya, University of Denver, diterjemahkan oleh Koesdarini Soemiati dan Fary R. Yusuf, Penerbit Universitas Indonesia,

Effendy, Onong Uchjana, 1986. Dimensi Komunikasi, Penerbit Alumni, Bandung

Hamersma, Harry, Dr, 2018. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat – Pustaka Filsafat, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Haryatmoko, Dr., 2018. Etika Komunikasi- Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi, Penerbit PT Kanisius, Yogyakarta

Kattsoff, Louis O., 2004, Pengantar Filsafat, alih bahasa oleh Soejono Soemargono,Tiara Wacana, Yogyakarta

Suseno, F. Magnis, 1989. Etika Dasar – Masalah-masalah Pokok Moral, Penerbit Kanisius, Yogjakarta

Sutrisno, FX. Mudji dan Budiman, F., Ed.1992. Para Filsuf Penentu Gerak Zaman, Penerbit Kanisius, Yogjakarta

Dasep, Suryanto, AT., MM., Dr. 2019. Pentingnya Menguasai Komunikasi Visual, https://dasepsuryanto.com/2019/04/16/pentingnya-menguasai-komunikasi-visual/ , unduh 10 Agt 2020

Puput Purwanti, 2018. Teori Kognitif Dalam Komunikasi Visual Serta Pendekatannya, https://pakarkomunikasi.com/teori-kognitif-dalam-komunikasi-visual, unduh 14 Sept 2020




DOI: https://doi.org/10.24167/jkm.v1i1.2858

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




e-ISSN : 2746-8364 | View My Stats