INDEKS VISUAL FURNITUR DAN ARSITEKTUR JENGKI BERBASIS DATA PRESEDEN ARSITEKTUR
Abstract
Abstract
The history and development of architectural styles and furniture always advance concurrently. The changes that occurred in the architecture will be reflected in the furnishing and vice versa. The character similarities and connection between architecture and furniture are not just associated with the styles, but furniture and architecture also have concurrence in structure integration, colors, texture, fabrication process, and visual components. Moreover, the relation is also depicted in the Jengki buildings and furniture, which is one of the base styles for the aesthetic value of Indonesian post-independence design. However, even though both of them have a typically unique pattern, there is no basis regarding special characteristic that is a visual geometric element as the ground for the similarity of both design patterns. This topic is compelling to observe, especially in the visual features of Jengki architecture and furniture. This research attempted to analyze the visual elements and characteristics of Jengki's design artifacts using precedents analysis on Jengki-style buildings and furniture. The results showed that there are characteristics and general patterns of Jengki, which included specifications and visual characteristics, along with visual similarities between the two. Afterward, the data was compiled into a Jengki visual indexing database consisting of 36 images of Jengki visual geometric elements. The database can be used as a resource and guidance in interpreting and assessing the level of Jengki design style also a reference for designing Jengki-style furniture.
Keywords: Architecture, Furniture, Jengki, Precedent
Abstrak
Sejarah dan perkembangan gaya arsitektur dan furnitur selalu berjalan beriringan. Perubahan yang terjadi pada arsitektur akan tercermin pada furnitur begitu juga sebaliknya. Kesamaan karakteristik dan hubungan antara arsitektur dan furnitur tidak hanya terkait pada gaya, lebih dari itu furnitur dan arsitektur memiliki keselarasan dalam integrasi struktur, warna, tekstur, proses fabrikasi, dan komponen visual. Hal tersebut juga tergambar pada bangunan dan furnitur jengki yang merupakan salah satu gaya yang menjadi dasar nilai estetika desain paska-kemerdekaan Indonesia. Keduanya memiliki pola ciri khas yang unik namun belum ada landasan mengenai ciri khusus berupa elemen geometri visual yang menjadi latar belakang kesamaan pola desain keduanya, hal ini sangat menarik untuk diamati terutama pada unsur visual arsitektur dan furnitur jengki. Studi ini mencoba menganalisis elemen visual dan ciri-ciri artefak desain Jengki menggunakan analisis preseden pada bangunan jengki dan dikomparasikan dengan ciri visual furnitur bergaya jengki. Hasil studi menunjukkan adanya karakteristik dan pola umum jengki yang mencakup spesifikasi dan ciri khas visualnya serta persamaan visual di antara keduanya. Kemudian disusun sebuah database indexing visual jengki yang terdiri dari 36 gambar elemen geometri visual jengki. Database Indeks visual tersebut dapat digunakan sebagai referensi dan panduan dalam menerjemahkan dan menilai tingkat gaya desain jengki dan referensi bagi perancangan produk furnitur bergaya jengki.
Kata kunci: Arsitektur, Furnitur, Jengki, Preseden.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Affandy, F., Khalil, T. (2009). The Jengki Style. Blurb book.
Antoniades, A. C. (1991). Poetic of Architecture. New York: Van Nostrand Reinhold.
Ardhiati, Y. (2005). Bung Karno Sang Arsitek: Kajian Artistik Karya Arsitektur, Tata Ruang Kota, Interior, Kria, Simbol, Mode Busana dan Teks Pidato 1926-1965. Depok: Komunitas Bambu.
Clark, R. H., Pause, M. (2012). Precedent in Architecture: Analytic Diagrams, Formative Ideas and Partis. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Ching, F. D. K. (1943). Architecture: Form, Space and Order. New York: Van Nostrand Reinhold Company.
Ching, F. D. K. (1995). A Visual Dictionary of Architecture. New York: Van Nostrand Reinhold Company.
Fu, X. (2018). Analysis on the integrated design of architecture and furniture: Taking the Farnsworth House as an example. Journal of Physics: Conference Series, 1168(3), 1-6.
Gustami, S. P. (2000). Seni Kerajinan Mebel Ukir Jepara: Kajian Estetika Melalui Pendekatan Multidisiplin. Yogyakarta: Kanisius.
Khalil, T. (2018). Retronesia. The Year of Building Dangerously. Kabar Media.
Krier, R. (1983). Elements of Architecture. London: Architecture Design AD Publications Ltd.
Kurniawan, K. R. (1999). Identifikasi Tipologi dan Bentuk Arsitektur Jengki di Indonesia Melalui Kajian Sejarah. Laporan Penelitian Jurusan Arsitektur FT – UI.
Meng Tong. (2014). Analysis of the relationship between architecture and furniture structure in Tang dynasty. Art Research, 3, 82 – 85.
Misavan, D. F., Gultom, B. J. B. (2014). Pengaruh Pembaruan Fasad Bangunan Terhadap Karakter Visual Kawasan Studi Kasus: Jalan Tanjungpura Pontianak. Langkau Betang, 1(2), 1-16.
Parolek, D. G., Parolek, K., Crawford, P. C. (2008). Form Based Codes: A
Guide for Planners, Urban Designers, Municipalities, and Developers. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
Prakoso, I. (2002). Arsitektur Jengki, Perkembangan Sejarah yang Terlupakan. Harian Kompas, 17 Februari 2002.
Prijotomo, J. (1996). When West Meets East: One Century of Architecture in Indonesia (1890s- 1990s). Architronic: The Electronic Journal of Architecture, 5(3), 1-10.
Rose, G. (2001). Visual Methodologies: An Introduction to the Interpretation of Visual Materials. London: Sage.
Sachari, A. (2006). Pergeseran Gaya Pada Desain Furnitur Indonesia Abad ke-20: Studi Mengenai Pemberdayaan Nilai Estetis Menghadapi Keterbukaan Budaya. Dimensi Interior, 4(1), 9-16.
Salura, P., Stephani, C., Lake, R. C. (2020). Reflecting the Spirit of Modern-Indonesia through Architecture: The Icono-Symbolical Meanings of Jengki Architectural Style Case Studies: Bandung Polytechnic of Health Building and Bumi Sangkuriang Meeting Hall in Bandung, West Java, Indonesia. Journal of Design and Built Environment, 20(2), 13-26.
Sanoff, H. (1991). Visual Research Methods in Design. New York: Van Nostrad Reinhold.
Setyabudi, I., Antariksa, Nugroho, A. M. (2011). Tipologi dan Morfologi Arsitektur Rumah Jengki di Kota Malang dan Lawang. Arsitektur e-Journal, 5(1), 32-46.
Sukada, B. (2004). Langgam Jengki Langgam Khas Indonesia. Disarikan dari Bahan Kuliah Ir. Budi Sukada Jurusan Arsitektur UI, Tabloid Rumah, 20 Juli– 02 Agustus 2004.
Susilo, G. A. (2000). Arsitektur Jengki: Bergeometri yang Kreatif. Spectra, 7(13), 15-23.
Truscott, M.C. (2014). Burra Charter: The Australia ICOMOS Charter for Places of Cultural Significance (1999). In: Smith, C. (eds) Encyclopedia of Global Archaeology. Springer, New York, NY. https://doi.org/10.1007/978-1-4419-0465-2_1046
Widayat, R. (2006). Spirit dari Rumah Gaya Jengki Ulasan tentang Bentuk, Estetika dan Makna. Dimensi Interior, 4(2), 80-89.
Wulandari, R. (2016). Bandung Jengki from Heritage Point of View Documentation and Preliminary Search on Significance. Dimensi, 43(1), 55-65.
DOI: https://doi.org/10.24167/tesa.v20i1.4173
ISSN 1410-6094 (Print) | ISSN 2460-6367 (Media Online) | View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.