RUANG TERBUKA KAMPUNG KAPITAN SEBAGAI LINGKUNGAN CAGAR BUDAYA DENGAN PENDEKATAN PLACEMAKING

Suzzana Winda Artha Mustika, Meisya Suhandi, Reijavira Lamdha Fandji

Abstract


Kawasan Cagar Budaya Kampung Kapitan merupakan destinasi wisata ruang terbuka publik yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan pelbagai aktivitas yang menimbulkan pandangan berbeda-beda baik dari segi kenyamanan, desain, interaksi, dan makna kawasan. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif yang menguraikan fenomena empiris pada aspek fungsi dan estetika, elemen-elemen ruang publik, keamanan, serta kenyamanan melalui pengamatan langsung kondisi Kampung Kapitan. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis ruang terbuka di Kampung Kapitan sebagai lingkungan cagar budaya dengan pendekatan placemaking. Penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa dengan adanya ruang terbuka memberikan pengaruh besar dari sisi kesejarahan, karakteristik ruang bermukim, bentuk bangunan, akulturasi budaya, potensi alam, dan daya tarik wisata terhadap kawasan cagar budaya. Hasil dari penelitian menginformasikan bahwa pengaruh dari aktivitas masyarakat menjadikan ruang tersebut sebagai tempat bersosialisasi, objek wisata, dan peranan penting terhadap makna kawasan Kampung Kapitan yang memberikan keunikan dari perkampungan yang ada di Palembang. Menindaklanjuti temuan pada penelitian ini dapat memberikan sudut pandang yang positif dan menarik mengenai lingkungan cagar budaya yang dilihat dari aspek ruang terbuka kawasan Kampung Kapitan agar makna dari karakteristik lingkungan dan bangunan dapat dipertahankan.

 


Keywords


Cagar budaya; Kampung Kapitan; karakteristik; placemaking; ruang terbuka

References


Adiyanto, J. (2006). Kampung Kapitan Interpretasi “Jejak” Perkembangan Permukiman dan Elemen Arsitektural. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 34(1), 13–18. https://doi.org/https://doi.org/10.9744/dimensi.34.1.pp.%2013-18

Adiyanto, J. (2016). Kajian Perubahan Ruang Terbuka pada Kawasan Bersejarah dengan Metode Space Syntax (Studi Kasus Kawasan Kampung Kapitan Palembang). Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 27(2), 103–118. https://doi.org/10.5614/jrcp.2016.27.2.3

Ardiansyah, Siswanto, A., Drastiani, R., Putri, R. D., & Farida. (2021). Pendampingan Kampung Tradisional Sadar Pelestarian Bangunan Yang Memiliki Potensi Sebagai Cagar Budaya Di Kelurahan 3-4 Ulu Palembang. Jurnal Pengabdian Community, 3(3), 81–88.

Atika, F. A., & Poedjioetami, E. (2022). Creative Placemaking pada Ruang Terbuka Publik Wisata Bangunan Cagar Budaya, untuk Memperkuat Karakter dan Identitas Tempat. Pawon: Jurnal Arsitektur, 6(1), 133–148. https://doi.org/10.36040/pawon.v6i1.3810

Aziz, A. M. A., Rukayah, R. S., & Wijayanti. (2020). Arsitektur Rumah Tradisional di Kawasan Kampung Kapitan Palembang. Jurnal Arsitektur ARCADE, 4(3), 199–205. https://doi.org/10.31848/arcade.v4i3.484

Kristian, I., Aryaningrum, K., Nuranisa, & Oktavia, M. (2022). Kampung Kapitan sebagai Sumber Pembelajaran IPS Terpadu. Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi Dan Pembelajaran Geografi, 7(2), 127–134. https://doi.org/https://doi.org/10.31851/swarnabhumi.v7i2.4513

Muna, C. F., & Nursanty, E. (2021). “Placemaking” & Kehidupan di Ruang Tepian Danau: Studi Tentang “Land-Waterscape.” Jurnal Arsitektur ALUR, 4(1), 46–55. https://doi.org/10.54367/alur.v4i1.1076

Muntaha, A. Q., Bahri, A., Saputra, A., & Arifuddin, M. (2020). Pendidikan sebagai Solusi Peningkatan Kualitas Ruang Terbuka Hijau Kota Makassar. Prosiding Seminar Nasional Biologi Dan Pembelajarannya, 11–23.

Mustika, S. W. A. (2014). Konservasi Arsitektur Indies pada Rumah Abu di Kampung Kapitan 7 Ulu Palembang. E-Journal Graduate Unpar, 1(2), 22–38.

Mustika, S. W. A. (2022). Unsur-unsur Desain pada Ruang Terbuka Hijau di Kampus Burlian Universitas Katolik Musi Charitas. Jurnal Hirarchi, 19(2), 25–33.

Oktavia, M. (2016). Analisis Potensi Objek Wisata Kampung Kapitan Di Kota Palembang. Jurnal Swarnabhumi, 1(1), 29–37. https://doi.org/https://doi.org/10.31851/swarnabhumi.v1i1.814

Putri, A. R., Pitana, T. S., & Mustaqimah, U. (2021). Pusat Kegiatan Warga (Civic Center) sebagai Upaya Revitalisasi Bekas Rumah Sakit Kadipolo dengan Pendekatan Placemaking di Surakarta. Senthong, 4(2), 725–735.

Ramadhani, A. N. (2019). Pengaruh Perubahan Aktivitas Pada Kampung Wisata Terhadap Sense of Place Warga. Border, 1(2), 107–121. https://doi.org/10.33005/border.v1i2.22

Samsudi. (2010). Ruang Terbuka Hijau Kebutuhan Tata Ruang Perkotaan Kota Surakarta. Journal of Rural and Development, 1(1), 11–19.

Sari, D. R. (2016). Penuturan Struktur Dialektik pada Film Dokumenter Kontradiksi sebagai Kritik Sosial untuk Kawasan Seberang Ulu Palembang Telkom University. Universitas Telkom.

Syafriny, R., Tondobala, L., Waani, J. O., & Warouw, F. (2013). Place Making Di Ruang Publik Tepi Laut Kota Manado. Media Matrasain, 10(1), 64–75. https://doi.org/https://doi.org/10.35792/matrasain.v10i1.4091

T, P. V., Utomo, R. P., & Yudana, G. (2016). Placemaking Ruang Jalan Koridor Komersial Kota Surakarta. Arsitektura, 14(2). https://doi.org/https://doi.org/10.20961/arst.v14i2.9128

Wahyuni, S. (2018). Placemaking sebagai Strategi Revitalisasi Kawasan Studi Kasus : Kawasan Pecinan Kota Makassar. Linears: Jurnal Ilmu Arsitektur, 1(2), 103–112. https://doi.org/https://doi.org/10.26618/j-linears.v1i2.1815

Wazir, Z. A. (2018). Tengaran dan Indentitas Kota Palembang. Arsir, 2(1), 12–27. https://doi.org/10.32502/arsir.v2i1.1235

Widowati, I. R. (2007). Morfologi Tipologi Kampung Kapitan Cina 7 Ulu Palembang. Universitas Katolik Soegijapranata.




DOI: https://doi.org/10.24167/tesa.v21i1.10199

ISSN 1410-6094 (Print) | ISSN 2460-6367 (Media Online) | View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.