Provisions of Indonesian Medical Discipline Sanctions to Protect The Rights of Patient be Reviewed From Theprinciple of The Establishment of Legislation
Abstract
ABSTRACT: This study aims to determine, first: the effectiveness of the provisions of medical discipline sanctions for doctors and dentists to protect the rights of patients be reviewed from the principles of the establishment of legislation. Second: the mechanism of sanctioning Medical Discipline for doctors and dentists This research uses a normative juridical approach. The specification of this research is descriptive analytical. The type of data used is secondary data obtained through literature study and then analyzed qualitatively and drawn conclusions with deductive and inductive thought method. The results of this study show that first: the provisions of Indonesian medical discipline sanction based on the principle of Clarity of Purpose, medical discipline sanction is established with a clear purpose that is as a form of guidance and supervision of medical practice in Indonesia. Based on the principle of Implementation, medical discipline sanction is said to be implemented because it has been regulated in the Regulation of KKI (Perkonsil) Number 50 of 2017 on the Procedures for Handling Cases of Alleged Violations of Doctor and Dentist Discipline. Based on the principles of Usability and Useful, by looking at the background of the formation of medical disciplinary sanctions which, among others, the high number of disciplinary violations, then disciplinary sanctions are really needed and yet not beneficial to the community. The principle of Clarity Formulation, the formulation of medical discipline sanction is clear and not multitasker so it can be easily understood. From the results of this analysis can be said that the provisions of disciplinary sanctions are effective. Secondly, the mechanism of sanction is set in number 50 of 2017 on the Procedures for Handling the Case of Alleged Discipline of Doctor and Dentist, which regulates the procedure and also the authority in the imposition of sanctions and the implementation of sanctions. The mechanism is the process of imposition of sanctions is the authority of MKDKI while the implementation of the decision of sanctions unification is the authority of KKI.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adi, Rianto, 2004, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit.
Agung, Kurniawan, 2005, Transformasi Pelayanan Publik, Yogyakarta: Pembaruan.
Anggono, Bayu Dwi, 2014, Perkembangan Pembentukan Undang-Undang Di Indonesia, Jakarta: Konpress.
Asshiddiqie, Jimly & Safa’at, Ali, 2012, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Jakarta: Konpress.
Atmasasmita, Romli, 2012, Teori Hukum Integratif, Rekonstruksi Terhadap Teori Hkum Pembangunan dan Teori Hukum Progresif, Yogyakarta: Genta Publishing
Effendi, Lutfi, 2003, Pokok-Pokok Hukum Administrasi, Malang: Bayumedia.
Elvandari, Siska, 2005, Hukum Penyelesaiian Sengketa Medis, Yogyakarta: Thafa Media.
Guwandi, J, 2006,Dugaan Mallpraktek Medik & Draf RPP: Perjanjian Teraupeutik Antara Dokter dan Pasien, Jakarta: FKUI.
--------, 2004, Hukum Medik (Medical Law), Jakarta: FKUI.
Iskandar, 2008, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan Kuantitatif), Jakarta: GP Press.
Hamzah, Andi, 2008, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta.
Henrojoyo Soewono, 2005, Perlindungan Hak-hak pasien Dalam Transaksi Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, Surabaya: Srikandi.
Kamus Saku Ilmia Populer Edisi Lengkap, Jakarta: Gama Press
Kelsen, Hans, 2015, Teori Umum Tentang Hukum Dan Negara,diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien, Bandung: NusaMedia.
Istafandyarie, Anny, 2006,Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi bagi Dokter. Buku I, Jakarta: Prestasi Pustaka.
Jayadi,Ahkam, 2005, Memahami Tujuan Penegakan Hukum, Yogyakarta: Rajawali Gedongan Baru.
Lumenta, Benyamin, 1989,Dokter. Citra, Peran, dan Fungsi, Yogyakarta: Kanisius.
Mahmudi, 2005, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Mertokusumo, Sudikno, 1985, Mengenal Hukum (Suatu Pengatar) Edisi Ketiga, Yogyakarta: Liberti.
--------, 1993, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, Yogyakarta: Citra Aditya Bakti bekerjasama dengan: Konsorsium Ilmu Hukum, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan The Asia Foundation.
Nasution, Bahder Johan, 2005, Hukum Kesehatan (Pertanggungjawaban Dokter), Jakarta: Rineka Cipta.
Nillas, Risha & Nufus, Hayatun, 2014, Pedoman Resmi EYD (Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan), Jakarta: Wahyu Media.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
--------, 2010, Etika & Hukum Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Ramelan, Eman, 2015, Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pembeli Satuan Rumah Susun/Strata Title/Apartemen, Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Rahardjo, Satjipto, 2009, Ilmu Hukum, cetakan keenam, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat,2002, Metodologi Penelitian, Bandung: Mandar Maju.
Soemitro,Ronny Hanitijo, 1988, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesa.
Soekanto, Soerjono, 2014, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: Raja Grafido Persada.
--------, 2014, Pengantar Penelitan Hukum Cetakan III, Jakarta: Universitas Indonesia.
Solehuddin, 2004,Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syahrul, Machmud, 2008,Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum bagi Dokter yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek, Jakarta: Mandar Maju.
Tengker, Freddy, 2007, Hak Pasien, Bandung: Mandar Maju.
PERUNDANG-UNDANGAN:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Peraturan Pembentukan Perundang-Undangan.
Permenkes RI Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011 Tentang
Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
Perkonsil RI Nomor 4 Tahun 2011 tentang Disiplin Dokter dan Dokter Gigi
Perkonsil RI Nomor 50 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi
SUMBER DARI INTERNET
Arif Bambani Amri, “Berobat Ke luar Negeri, Devisa Raib 100 T”, 3 September 2017, http://www.viva.co.id/kemenpar/read/207621-berobat-ke-luar-negeri-devisa-raib-rp100-t
Laporan Sekretariat MKDKI 2011-2016. Tidak dipublikasikan
Internet, Dugaan Pelanggaran Disiplin Terbanyak Akibatnya Kurangnya Komunikasi Dokter dan Pasien, 5 Juni 2016, http://www.depkes.go.id/article/print/1519/dugaan-pelanggaran-disiplin-terbanyak-akibat-kurangnya-komunikasi-dokter-dan-pasien.html
Internet, “Putusan Pengadilan TUN Jakarta”, 3 September 2017, https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/downloadpdf/b835f9cb949c2fb0a163a72fc54cc9db/pdf
Pulo Lasman Simanjuntak, “Masyarakat Dipersilahkan Mengadu ke MKDKI Bila Ada Dokter Langgar Etika, Dsiplin, dan Pidana”, Internet, 5 Juni 2016, http://www.beritarayaonline.com/2015/05/masyarakat-dipersilahkan-mengadu-ke.html#.V1q2ITV97IU
SG Wibisono, “Sampai Akhir 2012, Terjadi 182 Malpraktek”, Tempo.co Nasional, 25 maret 2013, internet, 16 juni 2015, http://nasional.tempo.co/read/news/2013.
Tempo.co Nasional “Ketua MKDKI : Kami Tak Mengenal Istilah Malpraktek, 23 desember 2013, internet, 16 juni 2015, http://nasional.tempo.co/read/news/2013.
JURNAL DAN KARYA ILMIAH
Ahmad Reza Pahlevi, “Efektivitas Penerapan Sanksi Mengenai Larangan Parkir Di Bahu Jalan Di Kota Makassar”, Skripsi: Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar (tidak diterbitkan), 2010, Hal 41.
Endang Kusumah Astuti, “ Hubungan Hukum Antara Dokter Dan Pasien Dalam Upaya Pelayanan Medis”, 2003, ISSN 0854-6509.
DOI: https://doi.org/10.24167/shk.v4i2.1495
Refbacks
Copyright (c) 2018 SOEPRA