HIPERREALITAS WISATA VIRTUAL: IMAJINASI PENDAKIAN GUNUNG DAN KOMODIFIKASI KONTEN ‘ATAP NEGERI’ FIERSA BESARI

Ammar Mahir Hilmi

Abstract


Kehadiran internet sebagai media baru untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi telah mempengaruhi pola interaksi manusia satu dengan lainnya. Munculnya berbagai platform media sosial sebagai konsekuensi dari perkembangan teknologi internet juga telah mengonstruksi makna berbagai interaksi sosial di ruang siber. Merujuk pada konsep Baudrillard tentang hiperrealitas sebagai proses representasi suatu objek yang menggantikan objek itu sendiri, artikel ini bertujuan untuk membahas hiperrealitas yang dialami oleh penonton konten Youtube 'Atap Negeri' karya Fiersa Besari. Penyusunan penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka untuk menggali dan memahami pengalaman yang dirasakan oleh netizen tentang wisata virtual. Teknik pengumpulan data melalui pengumpulan artefak virtual kemudian dijabarkan untuk mendapatkan temuan terkait praktik hiperrealitas dan komodifikasi konten dalam pariwisata virtual. Sebagai penutup, penelitian ini menyimpulkan bahwa konten 'Atap Negeri' yang dimiliki oleh Fiersa Besari berhasil menyajikan simulasi dan imajinasi mendaki gunung bagi penonton yang menonton konten ini. Segala modal sosiologis yang dimiliki oleh Fiersa Besari memudahkannya untuk memonetisasi produk hasil dari personal branding yang dibangunnya melalui konten tersebut.


Keywords


Hiperrealitas; Wisata Virtual; Imajinasi; Komodifikasi Konten

Full Text:

PDF

References


Amallia, H. N., Asyifah, N., Fathollah, E., & Pratama, M. N. (t.t.). Wisata Virtual Sebagai Sarana Pengenalan dan Pelestarian Budaya Di Tengah Pandemi. Humanitaria, 1(1), 29–48. https://doi.org/10.14421/hum.v1i1.2515

Bakker, A. (2019). Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Baudrillard, J. (1994). Simulacra and Simulation. University of Michigan Press.

Bell, D. (2006). An Introduction to Cybercultures. London & New York: Routledge.

Hardiman, F. B. (2021). Aku Klik Maka Aku Ada: Manusia dalam Revolusi Digital. Yogyakarta: Kanisius.

Haryatmoko. (2016). Membongkar Rezim Kepastian: Pemikiran Kritis Post-Strukturalis. Yogyakarta: Kanisius.

Jesvanny, J., Loisa, R., & Aulia, S. (2022). Peran Youtuber dengan Penonton dalam Menjalankan Gaya Hidup Sehat New Normal (Studi Kasus Youtuber Shiely Venessa). Koneksi, 6(1), 23–28. https://doi.org/10.24912/kn.v6i1.10538

Meitikasari, D. (2022). HYPERREALITY GAME ONLINE MENJERUMUSKAN GAMER MENJADI HYPER-LIFE? Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 6(2), 185–203. https://doi.org/10.24198/jsg.v6i2.33664

Piliang, Y. A. (2011). Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi. Bandung: Mizan Publika.

Piliang, Y. A. (2023). Transpolitika: Dinamika Politik di dalam Era Virtualitas. Yogyakarta: Cantrik.

Piliang, Y. A., & Jaelani, J. (2018). Teori Budaya Kontemporer: Penjelajahan Tanda dan Makna. Yogyakarta: Aurora.

Sutriono, S., & Haryatmoko, H. (2018). Selebriti dan Komodifikasi Kapital di Media Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna, 14(2), 99–119.

Tapsell, R. (2018). Kuasa Media di Indonesia: Kaum Oligarki, Warga, dan Revolusi Digital (W. P. Utomo, Penerj.). Tangeran: Marjin Kiri.




DOI: https://doi.org/10.24167/jkm.v4i1.11055

Refbacks





e-ISSN : 2746-8364 | View My Stats