Kajian Potensi Erosi Di Daerah Aliran Sungai Babon Menggunakan Permodelan GeoWEPP
Abstract
At the time of the high intensity of rainfall in Semarang, the water contained in the Babon River had overflowed, resulting in flooding of parts of the area adjacent to the Babon river flow. This matter has many factors, there are erosion and sediment produced. This study aims to study erosion potential in the Babon watershed, using the Geospatial Interface for Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP) modeling. The results of the modeling are the amount of erosion rate and erosion distribution in the study area. The erosion prediction period in this study is in 2006 - 2015. Data needed in GeoWEPP operation are Digital Elevation Model, climate data, land use data, and soil type data. Based on the GeoWEPP process in the Babon watershed the erosion rate was 36.1 tons / ha / year and the sediment yield was 26075.2 tons / year. From the results of the erosion rate produced divided by the reasonable erosion rate get the Erosion Hazard Level index (TBE) of 3.6 or including medium TBE. Based on the distribution of erosion maps produced, the area experienced the greatest erosion rate in the Ungaran region. This is due to the fact that it belongs to the highlands and has a high slope value.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Afifah, F. N. (2010). Pendugaan Kebutuhan Air di DAS BABON. Bogor.
Arfaini, J., & Handayani, H. H. (2016). Analisa Data Foto Udara untuk DEM dengan Metode TIN, IDW, dan Kriging. Jurnal Teknik ITS.
Asdak, C. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta.
Bagus, S. A. (2015). Aplikasi Model Geospatial Interface for Water Erosion Prediction (GEOWEPP) Untuk Prediksi Laju Erosi Di DAS Jono, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2.
BBWS. (2017). Curah Hujan Semarang.
BPS. (2013). BPS. Dipetik Januari 07, 2017, dari BPS.go.id: www.BPS.go.id
Bunganaen, W. (2011). Perubahan Kondisi Tataguna Lahan Terhadap Volume Sedimentasi Pada Embung Bimoku di Lasiana Kota Kupang. 46-47.
Choirul D, K. R. (2015). Pengendalian Banjir DAS Dolok - Penggaron Pada Sungai Babon. Jurnal Karya Teknik Sipil, 242-249. Dipetik Januari 07, 2017, dari BPS.go.id: www.BPS.go.id
Darmawan, K., Hani’ah, & Suprayogi, A. (2017). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis. 33-34.
Erisman. (2017). Kota Semarang Dalam Angka. Semarang: BPS Kota Semarang.
Humberto Blanco, R. L. (2008). Principles Of Soil Conservation and Management. Kansas: Springer.
Liputan 6. (2014, Febuari 5). Diambil kembali dari https://www.liputan6.com/news/read/818323/sungai-babon-di-semarang-meluap-jalur-pantura-lumpuh
Minkowski, M., & Renschler, C. (2008). GeoWEEP for ArcGis 9.x Full Version Manual. 40-41.
Mulyono, D. (2014). Analisis Karakteristik Curah Hujan di wilayah Kabupaten Garut Selatan. 3.
Nugroho, S. (2012). Pendugaan Laju Erosi dan Hasil Sedimen Model GeoWepp serta Kaitannya dengan Bentuk DAS di Daerah Aliran Ci Lember. DKI Jakarta.
Prabowo, A. (2015, November 13). MNC Group. Diambil kembali dari Koran Sindo Web site: http://koran-sindo.com/page/news/2015-10-13/6/26/Kota_Semarang_Bisa_Jadi_Venice_van_Java
Pratiwia, Y., Muliadi, & Jumarang, M. I. (2014). Analisis Konsentrasi dan Laju Angkutan Sedimen Melayang pada Sungai Sebalo di Kecamatan Bengkayang. 99.
Project, Federal Interaagency Sedimentation. (t.thn.). Sampling With The Us Dh-48 Depth-Integrating Suspended-Sediment Sampler.
Rahayu, S., Widodo, R. H., Noordwijk, M. v., Suryadi, I., & Verbist, B. (2009). Monitoring Air di Daerah Aliran Sungai. Bogor: ICRAF Asia Tenggara.
Rantung, M. M., Binilang, Wuisan, & Halim. (2013). Analisis Erosi dan Sedimentasi Lahan di Sub DAS Panasen Kabupaten Minahasa. Jurnal Sipil Statik.
Rosytha, A., & Taufik, M. (2011). Studi Analisa Banjir dengan Menggunakan Teknologi SIG di Kabupaten Bojonegoro.
Setiawan, B. A. (2015). Aplikasi Model Geospatial Interface For Water Erosion Prediction Project(Geowepp) Untuk Prediksi Laju Erosi Di Das Jono, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2.
Sriyana. (2011). Kajian Karakteristik DAS Tuntang dan Model Pengelolaan DAS Terpadu. Teknik.
Subekti. (2012). Prediksi Erosi Lahan dengan Metode USLE. Jurnal Fondasi.
Sutapa, I. w. (2010). Analisis Potensi Erosi Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) DI Sulawesi Tengah. 2.
Utoyo, B. (2009). Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Yogafanny, E. (2015). Pengaruh Aktifitas Warga di Sempadan Sungai terhadap Kualitas Air Sungai Winongo. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan.
Rosytha, A., & Taufik, M. (2011). Studi Analisa Banjir dengan Menggunakan Teknologi SIG di Kabupaten Bojonegoro.
Setiawan, B. A. (2015). Aplikasi Model Geospatial Interface For Water Erosion Prediction Project(Geowepp) Untuk Prediksi Laju Erosi Di Das Jono, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2.
Sriyana. (2011). Kajian Karakteristik DAS Tuntang dan Model Pengelolaan DAS Terpadu. Teknik.
Subekti. (2012). Prediksi Erosi Lahan dengan Metode USLE. Jurnal Fondasi.
Sutapa, I. w. (2010). Analisis Potensi Erosi Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) DI Sulawesi Tengah. 2.
Utoyo, B. (2009). Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Yogafanny, E. (2015). Pengaruh Aktifitas Warga di Sempadan Sungai terhadap Kualitas Air Sungai Winongo. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan.
DOI: https://doi.org/10.24167/gs.v3i2.1892
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats