Analisis Potensi Laju Sedimentasi pada Waduk (Studi Kasus Waduk Cengklik Kabupaten Boyolali)
Abstract
Sedimentasi pada Waduk Cengklik terjadi akibat erosi pada kawasan sekitarnya (Daerah Aliran Sungai Waduk Cengklik). Erosi tersebut terjadi karena air hujan jatuh pada lahan terbuka. Sedimentasi mempengaruhi pengurangan daya tampung air dalam waduk. Berdasarkan catatan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo kapasitas daya tampung air Waduk Cengklik sebesar 17,5 juta m3 pada tahun 1970. Namun tampungan pada air waduk dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Misalnya pada tahun 1998 kapasitas air waduk menjadi 12,5 juta m3, dan pada tahun 2019 hanya mampu menampung air sebanyak 9 juta m3. Menurut Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo nilai sedimentasi pada Waduk Cengklik pada tahun 2020 sebesar 18,82 ton/ha/tahun. Selain erosi, terjadinya sedimentasi pada Waduk Cengklik juga disebabkan oleh sisa pakan ikan pada keramba-keramba dan pertumbuhan eceng gondok (sebagai sedimen terapung) yang cukup besar.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui potensi laju erosi dan laju sedimentasi yang terjadi pada Waduk Cengklik. Untuk menganalisis potensi laju erosi dan sedimentasi ini digunakan metode RUSLE. Adapun untuk pengolahan data digunakan software ArcGIS. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data curah hujan, peta DAS, data jenis tanah, data kemiringan lereng dan data penggunaan lahan. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa luas cakupan wilayah DAS Waduk Cengklik sebesar 8,6495 Km2 atau 864,95 Ha. Potensi laju erosi (Ea) pada DAS Waduk Cengklik mencakup 5 desa, yang meliputi Desa Demangan, Desa Kepoh, Desa Ngargorejo, Desa Senting dan Desa Sobokerto. Nilai total potensi laju erosi sebesar 412,04 ton/ha/tahun. Berdasarkan kriteria erosi yang diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan (1998) dalam Santoso (2014), erosi DAS Waduk Cengklik termasuk dalam klasifikasi erosi berat. Potensi laju erosi yang terjadi pada 5 desa di DAS Waduk Cengklik didapatkan bahwa Desa Kepoh merupakan wilayah yang menyumbang tingkat erosi yang sangat berat dengan nilai erosi sebesar 640,69 ton/ha/tahun. Berdasarkan hasil penelitian dengan pengolahan data ArcGIS untuk penetapan jenis tanah wilayah DAS Bengawan Solo ditemukan 2 jenis tanah yang meliputi jenis tanah Mediteran dan jenis Tanah Grumusol. Jenis tanah Mediteran merupakan jenis tanah yang mendominasi dan sebagai penyumbang terjadinya erosi terbesar pada DAS Waduk Cengklik. Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan ArcGIS untuk penetapan tata guna lahan wilayah DAS Bengawan Solo ditemukan bahwa wilayah permukiman dan sawah mendominasi sebagai penyumbang utama terjadinya erosi. Potensi laju sedimentasi pada Waduk Cengklik sebesar 275502,84 m3/tahun.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24167/gsmart.v8i2.10205
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats