Pemberdayaan Kelompok Nelayan Desa Bandengan Jepara Melalui Pengolahan Hasil Laut
Abstract
Bandengan are the village in addition to north of Jepara, where the majority people are fishermen fullfil life need to find fish in the sea .By being a fisherman, the rural communities Bandengan Jepara do not have skill other than look for fish .When fish catch up, so the sale of fish rose, but it was with increasing fish catch will not only fisher incomes are rising, but also the problems increasing fish catch not sold out.The majority of fishermen throw the catch the fish not salable sold. This is because fish decaying, although it is stored in cool box. For that the implementation team devotion the STIMART “AMNI” Semarang, an initiative to give management skills fish catch instant for products to minimize loss caused by membusuknya fish not salable sold. Some of these programs developed for fishing groups bandengan village in anticipation of the problem.Including by giving skills make “nuggets” of fish at once a method omnipresence through the online system. A special purpose is to be achieved in the community devotion this is given the faculty fishing groups to be able to offer the fish not actually sold, instant for products and marketing it through some media based on line.
Keywords: fishing communities , bandengan village , process fisheries products , ready to eat products
Abstrak
Desa Bandengan merupakan desa yang berada di samping utara kota Jepara, dimana mayoritas penduduknya adalah nelayan yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mencari ikan di laut. Dengan menjadi seorang nelayan, masyarakat di desa Bandengan Jepara tidak memiliki keahlian lain selain mencari ikan. Pada saat hasil tangkapan ikan meningkat, maka hasil penjualan ikan juga meningkat, tetapi ternyata dengan meningkatnya hasil tangkapan ikan maka tidak hanya pendapatan nelayan saja yang meningkat, tetapi juga adanya permasalahan mengenai meningkatnya hasil tangkapan ikan yang tidak habis terjual. Mayoritas nelayan membuang hasil tangkapan ikannya yang tidak laku terjual. Hal ini dikarenakan ikan membusuk, walaupun sudah di disimpan dalam cool box. Untuk itu tim pelaksana kegiatan Pengabdian Masyarakat STIMART ”AMNI” Semarang, berinisiatif memberikan ketrampilan pengolahan hasil tangkapan ikan menjadi produk siap saji untuk meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh membusuknya ikan yang tidak laku terjual. Beberapa program telah disusun untuk kelompok nelayan desa Bandengan dalam mengantisipasi permasalahannya. Diantaranya adalah dengan memberikan ketrampilan membuat ‘nugget’ dari ikan sekaligus metode pemasarannya melalui media on line system. Tujuan khusus yang ingin dicapai pada program Pengabdian Masyarakat ini adalah memberikan kemampuan kelompok nelayan agar mampu mengolah hasil ikan yang tidak terjual, menjadi produk siap saji dan dapat memasarkannya melalui berbagai media berbasis On Line.
Kata Kunci : Kelompok Nelayan, Desa Bandengan, Pengolahan Hasil Laut, Produk Siap Saji
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A. Ridwan Siregar, (2010), Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi untuk Usaha Kecil dan Menengah, USU e-resipository (2008).
Arif Rahmana, (2009), Peranan Teknologi Informasi dalam peningkatan daya saing Usaha Kecil Menengah, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.
Bangs, David H, (2008), Pedoman Langkah Awal Menjalankan Usaha, Jakarta, Erlangga.
Kusmuljono BS, Ketua Tim Koordinasi Keuangan Mikro Indonesia, UKM : Menggerakkan yang kecil, mengentaskan kemiskinan, Gatra, 2 Januari 2008.
Nofia Farida, (2010), Obyek Wisata Pantai Tirto Samudra berpotensi meningkatkan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat
Sanim, B.,(2009), Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi dalam Mewujudkan Sistem Ekonomi Kerakyatan Menanggulangi Krisis Nasional. MMA-IPB. Bogor.
Wahab Saleh, (2009). Managemen Pariwisata. Jakarta, Pradya Paramita
DOI: https://doi.org/10.24167/praxis.v1i1.1611
View My Stats | ISSN 2622-9137 (media online)