Reviu Pelingkupan: Alergen Dan Resiko Zoonosis Pada Serangga Konsumsi (Edible Insect)
Abstract
Seiring dengan prediksi peningkatan populasi manusia hingga 9 milyar orang pada tahun 2050, permintaan untuk makanan berbasis hewani akan meningkat sebanyak 70-80% antara tahun 2012 hingga 2050. Tantangan ini datang bersamaan dengan kelangkaan berbagai sumber daya dan juga perubahan iklim. Food and Agricultural Organization (FAO) menekankan perlunya memanfaatkan sumber protein alternatif seperti serangga. Di berbagai belahan dunia, entomofagi atau aktivitas memakan serangga telah cukup dikenal, namun keamanan pangan terhadap serangga masih belum menjadi perhatian. Ruang lingkup reviu ini adalah kandungan alergen pada serangga. Reviu dibuat dengan metode Prisma Extension for Scoping Reviews (PRISMA-ScR). Pencarian literatur dilakukan pada lima basis data yaitu Google Scholar, Semantic Scholar, Science Direct, Wiley Online Library, dan MDPI dengan kata kunci pencarian “edible insect allergy” dan “edible insect zoonosis”. Ditemukan 29 artikel dan setelah disaring dengan kriteria inklusi didapatkan 7 artikel penelitian. Kesimpulannya, alergen yang paling banyak ditemukan pada serangga adalah arginin kinase dan tropomyosin, yang mungkin menyebabkan reaktivitas silang pada artropoda lain. Sebagian parasit yang ditemukan pada serangga konsumsi hasil budidaya bersifat patogen bagi manusia, sehingga sepertinya serangga konsumsi memiliki tantangan dan resiko yang serupa dengan hewan ternak lainnya.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24167/praxis.v6i1.11574
View My Stats | ISSN 2622-9137 (media online)