ANALISIS 3 FAKTOR KENYAMANAN BERIBADAH DI MASJID BEKASI

Rizki Ananda Pratama

Abstract


Aktivitas ibadah umat muslim di masjid saat pandemi sebelumnya dibatasi penggunaanya dan pemakaiannya. Kewajiban seorang mulim untuk melakukan ibadah khususnya laki-laki di masjid adalah hal yang sudah diatur dalam agama, sehingga masjid harus bisa memberikan kenyamanan untuk setiap pengguna didalamnya. Penggunaan masjid sudah ditetapkan menjadi 5 waktu diluar kegiatan lain seperti kegiatan majelis, acara keagamaan, tempat untuk pembelajaran dan kegiatan positif lainnya yang dapat difungsikan didalam ataupun sekitaran area masjid. Faktor kenyamanan dalam pencahayaan dan suara merupakan suatu hal wajib agar terciptanya suasana kondusif dan tidak mengganggu pengguna yang ada didalam dan sekitarnya. Masjid Jami’ Al-Ukhuwwah Bekasi merupakan masjid yang berada di daerah kering dan panas sehingga ketiga faktor kenyamanan tersebut harus bisa diatasi. Faktor pencahayaan akan berdampak pada kenyamanan termal yang berdampak ketidak nyamanan karena suhu yang sangat panas dan kelembapan udara di dalam bangunan tersebut. Faktor dari kebisingan dapat menyebabkan terganggunya kegiatan keagamaan didalam masjid tersebut. Pengukuran kenyamanan termal didalam masjid menggunakan CBE Thermal Comfort di 5 Waktu sholat untuk menganalisis apakah perlu adanya ubahan terhadap bukaan dari fasad masjid. Pengukuran dan analisis pencahayaan yang cukup menggunakan lux meter dan disesuaikan dengan standar yang telah disepakati oleh kebijakan internasioanl. Pengukuran untuk tingkat kebisingan menggunakan dB meter dan disesuaikan dengan standar yang telah ada.


Keywords


terang langit; kebisingan; kenyam; anan termal

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24167/joda.v2i2.4274

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JoDA Journal of Digital Architecture | e-ISSN: 2798-6896 | View My Stats