Environmental Quality Melalui Konsep Landmark Sebagai Citra Kota

Arwin Purnama Jati

Abstract


Sebagai permasalahan kompleks dalam kehidupan urban, identitas suatu kota merupakan permasalahan spesifik dalam hubungannya dengan citra kota sebagai penopang kehidupan masyarakat/ manusia. Citra kota yang didalamnya terkandung sense dan persepsi terkait secara khusus dengan masalah kualitas lingkungan yang mengakomodasi kehidupan masyarakat di perkotaan. Kualitas lingkungan (environmental quality) seringkali dikaitkan dengan kondisi lingkungan seperti kualitas udara, air, tanah, bangunan yang ada, dan kondisi sosiodemografis kota. Kualitas lingkungan perkotaan tersebut tak lepas dari sistem dan kebiasaan hidup masyarakat di dalamnya, persepsi atas lingkungan, serta peran serta pemerintah sebagai pengelola kebijakan kota dan tata-kota. Fokus penelitian ini adalah mengkaji melalui analisis deskriptif lingkungan kota yang memuat environmental quality dari aspek sosiodemografis, yaitu “landmark” yang membentuk citra kota, termasuk di dalamnya adalah behavior setting masyarakat yang mempersepsikan citra kota tersebut. Metode kualitatif digunakan untuk mengkaji, mengkomparasikan, dan menganalisis aspek landmark dan behavior setting yang berpotensi membentuk environmental quality, yang disertai dengan kajian literatur yang relevan. Temuan yang dihasilkan melalui penelitian ini adalah citra kualitas lingkungan sebuah kota seringkali diwujudkan secara fisik melalui adanya ruang hijau kota ataupun bangunan ikonik dan didentifikasi sebagai penanda wilayah (landmark). Penanda wilayah kemudian menjadi salah satu pendukung terwujudnya situasi kota yang sehat, kreatif, nyaman huni, dan merupakan perwujudan kualitas lingkungan dalam kehidupan perkotaan.


Kata kunci : behavior setting, citra kota, environmental quality, landmark


Keywords


behavior setting, citra kota, environmental quality, landmark

References


Hartley, John (editor). (2005). Creative Industries. USA: Blackwell Publishing

Haryadi dan Setiawan, B. (2010). Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Johnson, D.L. dkk. (1997). "Meanings of environmental terms." Journal of Environmental quality. 26: 581–89.

Marbun, B. N. (1990). Kota Indonesia Masa Depan: Masalah dan Prospek. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mumford, Lewis. (1946). The Culture of Cities. London: Secker and Warburg.

Rukmana D. W., N., Steinberg, F., van der Hoff, R., (Ed). (1993). Manajemen Pembangunan Prasarana Perkotaan. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES

Sanford, J. (2018). Unforgettable National Natural Landmark. Diakses pada 10 Oktober 2018 dari https://www.outdoorproject.com/

Soetojo, Hana M. N., dan Boon, Gerard J. (1993). Manajemen Pembangunan Prasarana Perkotaan, Bab 2: Kegiatan Informasi dan Komunikasi untuk Mendukung Pembangunan (Prasarana) Perkotaan. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES, p: 253

Tay, Jinna. (2005). Creative City (dalam Creative Industries, John Hartley (editor), 2005). USA: Blackwell Publishing. P: 219 – 268

United States Environmental Protection Agency. (2018). EPA’s Environmental Quality Index Supports Public Health. Diakses pada 10 Oktober 2018 dari https://www.epa.gov/




DOI: https://doi.org/10.24167/tr.v3i1.2985

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats