PENANGANAN PREVENTIF TERHADAP ANCAMAN TANAH LONGSOR DI PERMUKIMAN BUKIT SELILI - SAMARINDA

Zakiah Hidayati, Mafazah Noviana

Abstract


Ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan semakin mengepung kawasan-kawasan permukiman di hampir seluruh Indonesia. Pun demikian yang terjadi pada masyarakat Samarinda di Bukit Selili Samarinda. Setelah mengalami longsor untuk ketiga kalinya, masyarakat Bukit Selili semakin waspada terhadap bencana longsor yang dapat terjadi sewaktu. Waktu Masyarakat Bukit Selili harus memikirkan tindakan untuk menghadapi ancaman bencana longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi area rawan longsor dan menganalisis pola permukiman, pola vegetasi, pola jalan, utilitas bangunan & lingkungan di kawasan Bukit Selili untuk menghasilkan konsep preventif terhadap ancaman tanah longsor Metode yang diterapkan adalah studi kasus. Metode studi kasus mempelajari secara intensif kondisi permukiman Bukit Selili sekarang dengan bencana rawan longsor. Hal pertama yang diteliti adalah identifikasi area rawan longsor berdasar kejadian beberapa bencana longsor terakhir. Berdasar identifikasi area rawan longsor,kemudian dianalisis menggunakan kriteria pencegahan bencana, identifikasi tanah longsor, dan komponen permukiman. Penelitian difokuskan pada komponen permukiman (pola permukiman, pola vegetasi, pola jalan dan utilitas). Setiap komponen dari kriteriapermukiman dikerucutkan menjadi elemen-elemen indikator. Tahapan analisis menghasilkan konsep preventif berupa panduan-panduan struktur bangunan, utilitas, jalan, dan penanaman vegetasi. Diharapkan permukiman yang telah berumur lebih dari 100 tahun ini bisa dipertahankan terutama di area longsor rendah

Keywords


longsor, preventif, permukiman.

Full Text:

download PDF

References


Erfandi, D. 2013. Sistem Vegetasi dalam Penanganan Lahan Rawan Longsor. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Ramah Lingkungan. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

ESDM. 2008. “Pengenalan Gerakan Tanah”. Regulasi ESDM. www.esdm.go.id/regulasi/pencarianlegislasiaregulasi/doc_download/ 489-pengenalan-gerakantanah. html (16 April 2015).

Imanda, A. 2013. “Penanganan Permukiman di Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah Studi Kasus: Permukiman Sekitar Ngarai Sianok”. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Volume 21, No. 2, Agustus, 141-156.

Nurhapni, & Burhanudin, H. 2011. “Kajian Pembangunan Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan di Lingkungan Perumahan”. Jurnal Perencanaan Wilayah Kota. Volume 1, No 11, 1-12.

Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor Nomor 22 /PRT/M/2007. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Penataan Ruang.

Sarip, M. 2015. “Waspada Gejala Longsor di Gunung Selili Samarinda”. Rubrik Kompasiana.m.kompasiana.com/muhammadsarip/waspada-gejala-longsor-digunung-selilisamarinda_54f8ff52a333119d478b 4866 (22 Juli 2015).

Unesco. 1999. “Disaster Planning”. Safeguarding. http://webworld.unesco.org/safeguarding/en/txt_sini.htm. (9 September 2016).




DOI: https://doi.org/10.24167/tesa.v14i2.730

ISSN 1410-6094 (Print) | ISSN 2460-6367 (Media Online) | View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.