STRATEGI REKAYASA BANGUNAN RUMAH TINGGAL DI PEGUNUNGAN BERSUHU DINGIN. KASUS DESA KAPENCAR WONOSOBO

V.G. Sri Rejeki

Abstract


Indonesia memiliki beragam kondisi alam dikarenakan keberadaannya di daerah Tropis. Oleh karena kondisi ini di Indonesia memiliki berbagai strategi penyelesaian rumah tinggal, sesuai dengan kondisi alam tiap daerah, termasuk diantaranya kawasan pegunungan yang memiliki suhu dingin. Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan di desa lereng gunung bersuhu dingin, yang dilalukan di desa Kapencar.
Melalui penelitian kualitatif diperoleh temuan berupa 1) Strategi penataan sesuai suhu, 2) Strategi penataan bangunan menyikapi angin dan kelembaban udara. Dari temuan ini, diharapkan dapat diambil sikap bahwa dalam perancangan/ penataan rumah tingal di pedesan lereng gunung, harus memperhatikan suhu, angin dan kelembaban.

Keywords


rekayasa bangunan, rumah lereng gunung

Full Text:

download PDF

References


Balai Penyuluhan Pertanian Kretek (2000-2004), Data Harian Stasiun Iklim P2SUKA, Kretek, Wonosobo.

Hide, Richard (2000), Climate Responsive Design, E & FN Spon, first edition, London and New York.

Mangunwijaya, Y.B. (1993) Pasal-pasal Penghantar Fisika Bangunan, PT Gramedia , cetakan II, Jakarta.

Satwiko, Prasasto (2004) Tradisional Javanese Architecture and thermal comfort, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta

Laboratorium PHPTPH Wilayah Kedu (2000-2005), Pengamatan Iklim wilayah Kecamatan Kedu, Temanggung, Balai Protein Tanaman Pangan dan Holtikultura V Jawa tengah dan DIY, Temanggung.

Watson, Donald,FAIA; Labs, Kenneth (1983) Climatic Design: Principles and Practices, McGraw-Hill Book Company, New York.




DOI: https://doi.org/10.24167/tesa.v15i1.719

ISSN 1410-6094 (Print) | ISSN 2460-6367 (Media Online) | View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.