Dari Flores Menjadi Njawani: Internalisasi Budaya Jawa ke Dalam Kepribadian Santri Asal Flores

Arina Mustafidah, Prasetio Rumondor

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan menjelaskan tahapan-tahapan internalisasi budaya Jawa yang terjadi kepada santri Flores. Informan penelitian ini merupakan tiga santri asal Flores yang tinggal di salah satu pondok pesantren di Yogyakarta.  Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pendekatan kualitatif fenomenologi digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman pribadi santri yang mengalami secara apa adanya dan bersifat alamiah. Hasil temuan dari penelitian ini menguraikan berbagai tahapan yang telah dilalui oleh santri asal Flores agar menjadi pribadi yang njawani. Tahapan tersebut mulai dari (1) penanaman nilai-nilai, aturan, norma budaya Jawa seperti unggah-ungguh oleh kiai kepada santri dengan proses modeling dan imitasi; (2) rangkuman nilai-nilai merumuskan sebuah belief (kepercayaan); (3) belief yang membentuk suatu attitude (sikap); (4) sikap-sikap yang ditunjukkan akan menjadi character (watak); dan (5) character akan melahirkan kepribadian. Adapun kepribadian njawani ini adalah hasil akhir akumulasi dari berbagai proses internalisasi budaya dan bahasa Jawa yang telah dialami oleh santri asal Flores. Bentuk-bentuk kepribadian njawani yang didapati merupakan manifes dari sebuah ‘rasa’ yang menjadi tolok ukur perilaku orang Jawa, yakni ngerasaake, rumangsa, nriman/narima, wedi, isin dan sungkan.

Kata kunci: Budaya Jawa, internalisasi, modeling, kepribadian njawani, pesantren

 

Abstract

The purpose of this study was to explain the stages of internalization of Javanese culture that occurred to Flores students. The study was conducted on three students from Flores who live in one of the Islamic boarding schools in Yogyakarta. Subjects were taken using purposive sampling technique. A qualitative phenomenological approach is used to describe the personal experiences of students who experience what they are and are natural. The findings of this study describe the various stages that have been passed by students from Flores in order to become njawani individuals. These stages start from (1) inculcating Javanese values, rules, cultural norms such as uploading-ungguh by the kiai to the santri with the process of modeling and imitation; (2) a summary of values formulating a belief (belief); (3) belief that forms an attitude (attitude); (4) the attitudes shown will become a character; and (5) character will give birth to personality. The njawani personality is the final result of the accumulation of various processes of internalizing Javanese culture and language that have been experienced by students from Flores. The forms of njawani personality that were found were manifestations of a 'rasa' which became the benchmark of Javanese behavior, namely rasaake, rumangsa, nriman/narima, wedi, isin and sungkan.

Keywords: Javanese culture, internalization, modeling, njawani personality, pesantren. 


Keywords


javanese culture; internalization; modeling; njawani personality; pesantren.

References


Aryand, A. D., Mardiawan, O., & Nurdiyanto, F. A. (2020). Proses Adaptasi Kaum Muda yang Bermigrasi ke Kota Yogyakarta dan Bandung. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 25(2), 215–228. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol25.iss2.art4

Bandura, A. (1969). Social-learning theory of identificatory processes. Handbook of Socialization Theory and Research, 213, 262.

Casmini. (2016). Kepribadian Sehat ala Orang Jawa. PT Kanisius.

Endraswara, S. (2015). Etnologi Jawa: Penelitian, Perbandingan dan Pemaknaan Budaya. CAPS.

Geertz, C. (1976). The Religion of Java. University of Chicago Press.

Handoko, A., & Subandi, -. (2017). Peran Identifikasi Tokoh Wayang dalam Pembentukan Identitas Diri. Jurnal Psikologi, 44(2), 97–106. https://doi.org/10.22146/jpsi.22793

Hanif, M., Hartanto, Y., & Wibowo, A. M. (2018). Kesenian Dongkrek: Internalisasi Nilai dan Ketahanan Budaya. Jakad Media Publishing.

Helaluddin, & Wijaya, H. (2019). Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori & Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Hurlock, E. B. (2000). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Istiwidayanti, Trans.; Ed.ke-5). Erlangga.

Idrus, M. (2012). Pendidikan Karakter pada Keluarga Jawa. Jurnal Pendidikan Karakter, 2, Article 2. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i2.1297

Inderasari, E., & Kurniasih, D. (2018). Bilingualism as an Effort to Understand Kitab Kuning in Darussalam Boarding School. Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 2(1), 36–49. https://doi.org/10.31002/transformatika.v2i1.605

Jatman, S. (2008, January 12). Ilmu Jiwa Kaum Pribumi [Monograph]. Diponegoro University Press. http://eprints.undip.ac.id/354/

Mardiyah, M. (2012). Kepemimpinan Kiai dalam Memelihara Budaya Organisasi di Pondok Modern Gontor , Lirboyo Kediri, dan Pesantren T ebuireng Jombang. TSAQAFAH, 8(1), 67–104. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v8i1.21

Matsumoto, D., & Juang, L. (2016). Culture and Psychology. Cengage Learning.

Muhammad Farid dkk. (2018). Fenomenologi: Dalam Penelitian Ilmu Sosial. Prenada Media.

Muhtar, T., Suherman, A., Aeni, A. N., & Jayadinata, A. K. (2018). Internalisasi Nilai Kesalehan Sosial. UPI Sumedang Press.

Mujamiasih, M. (2013). Subjective Well-Being (SWB): Studi Indigenous Karyawan Bersuku Jawa. Journal of Social and Industrial Psychology, 2(2), Article 2. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip/article/view/2592

Rahmawati, S. (2013). The Javanese People’s Attitude Towards Sundanese Language. Passage, 1(2), 211–217.

Riana, R., & Setiadi, S. (2015). Pengaruh Sikap Berbahasa Terhadap Penerapan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 17(1), 104–116. https://doi.org/10.26623/jdsb.v17i1.506

Rohaniawati, A. H., Neng Gustini, dan Dede. (2016). Nilai-Nilai Karakter Sunda. Deepublish.

Sulastriana, E. (2016). Pengaruh Sikap Bahasa terhadap Kesantunan Berbahasa Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan Bahasa, 4(1), 71–82. https://doi.org/10.31571/bahasa.v4i1.40

Sulistyo, E. T. & Sunarmi. (2021). Emotional Intelligence and Balanced Personality in Javanese Cultural Understanding. PalArch’s Journal of Archaeology of Egypt / Egyptology, 18(4), 3344–3359.

Susetyo, D. B., Widiyatmadi, H. E., & Sudiantara, Y. (2014). Konsep Self dan Penghayatan Self Orang Jawa. PSIKODIMENSIA, 13(1), 47. https://doi.org/10.24167/psiko.v13i1.277

Sutarman. (2020). Pendidikan Kecerdasan Holistik untuk Mencapai Puncak Sukses: Internalisasi Nilai-Nilai SQ, EQ, AQ, & IQ (Berbasis Pendidikan Islam). UAD PRESS.

Syakur, N. (2008). Proses Psikologik dalam Pemerolehan dan Belajar Bahasa (Seri Psikolinguistik). Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga.

Widyaningsih, T. S., Zamroni, Z., & Zuchdi, D. (2014). Internalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Karakter pada Siswa SMP dalam Perspektif Fenomenologis. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(2), Article 2. https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i2.2658

Wulandari, D., & Sundari, W. (2013). Santri’s Language Attitude Toward Javanese Language on Pesantren Teaching within The Context of Javanese Language Maintenance. 141–145. http://lamas.undip.ac.id




DOI: https://doi.org/10.24167/psidim.v21i1.4108

Print ISSN : 1411-6073 | online ISSN : 2579-6321 View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.