OBSERVED & EXPERIENTIAL INTEGRATION (OEI) UNTUK MENURUNKAN GEJALA STRES PASCA TRAUMA (PTSD) PADA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)

Brigitta Erlita Tri Anggadewi Erlita Tri Anggadewi Tri Anggadewi, Emmanuela Hadriami

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Observed Experiential Integration (OEI) dapat menurunkan gejala Stres Pasca Trauma pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Subjek penelitian ini adalah 3 (tiga) orang perempuan korban KDRT dengan usia 28 sampai 50 tahun. Korban KDRT sering mengalami trauma akibat peristiwa kekerasan yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan rancangan multiple baseline design dengan desain AB follow-up dimana A merupakan baseline, B merupakan terapi yang meliputi tahapan switching, glitch work, dan sweeping, serta follow-up. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini berupa penjelasan grafik penelitian, sedangkan analisis kualitatif berupa hasil dari observasi dan wawancara selama penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima dimana Observed Experiential Integration (OEI) dapat menurunkan gejala Stres Pasca Trauma pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

Keywords


Gejala PTSD, OEI

Full Text:

PDF

References


Authors. (2003). Family and domestic violence unit working together to adress family and domestic violence. Perth : Department of Community Development

Barlow, DH and Hersen, M. (1984). Single case experimental designs, strategies for studying behavior change (2nd Ed). New York : Pergamon Press

Bradshaw, R. (2002). One eye integration tehniques : Likely mechanism of action. Trinity Western University, Canada.

Bradshaw, R. (2003). OEI treatment components overview. Makalah Disampaikan pada Bulan Maret 2003 di Universitas Trinity Western, Canada.

Bradshaw, R. (2008). Final Report : Sexual assault & PTSD in women : A comparative experimental treatment outcome study. Trinity Western University, Canada.

Brockmole, JR & Irwin, DE. Eye movements and the integration of visual memory and visual perception. Journal of Perception and Psychophysics vol 67, no 3, p: 495-512

Chalk, R & King, P.A. (1998). Violences in families. Washington D.C : National Academy Press

Christianson, S & Marren, J. (2008). The impact of event scale-revised (IES-R). Journal of Ney York University College of Nursing, number 19, revised 2008

Cook, A. & Bradshaw, R. (2002). Toward integration: One eye at a time (2nd Ed). Vancouver, B.C.: SightPsych Seminars, Inc.

Connor, K.M & Butterfield, M.I. (2003). Posttraumatic stress disorder, Focus The Journal of Lifelong Learning in Psychiatry, vol I, no 3 Summer 2003, p: 247-262

Corey, G. (2003). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung : Penerbit PT Refika Aditama

Crest. (2003).The management of post traumatic stress disorder in adults. Diunduh 15 Juli 2009 dari (www.crestni.org.uk)

Fernandez, I.,&Solomon, R.M.(2001) Neurophysiological components of EMDR treatment. Diunduh 25 November 2010 dari http://www.psicotraumatologia.com/pdf/neuroemdr/pdf

First, M.B. (1994). Diagnostic and statistic manual of mental disorders DSM-IV. Washington: American Psychiatric Association.

Goldstein,A.J.,de Beurs,E ., Chambless, D.L., & Wilson, K.A.(2000). EMDR for panic disordes with agoraphobia comparison with waiting list and credible attention-placebo control condition. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68, 6

Grant, M. (1997). Speculation on how EMDR might work to alleviate pain. http://autismtoday.com/articles/Finger-flash-therapy-catches-on.htm

Grinage, B.D., Diagnosis and management of post traumatic stress disorder, American Family Physician, vol 68, no 12, Desember, 2003,p: 2401-2408

Huriyani, Y. (2008). Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) persoalan privat yang jadi persoalan publik. Jurnal Legislasi Indonesia Vol. 5 No.3, September 2008

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Ed. 5). Jakarta : Penerbit Erlangga

Hyer,K & Brown, L. (2008). The impact of event scale-revised: A quick measure of a patients responese to trauma. American Journal of Nursing vol 108, no. 11, p: 60-68

Latipun.(2006). Psikologi eksperimen. Edisi kedua. Malang : UMM Press

Nock.M. K. (2003). A multiple baseline evaluation of the treatment of food phobia in a young boy, Journal of Behaviour Therapy and Experimental Psychiatry.

Prawitasari, JE. (2002). Dasar-dasar psikoterapi (editor : M.A Subandi). Psikoterapi, pendekatan konvensional dan kontemporer. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rash, C.J., Coffey, S.F., Baschnagel, J.S.,Drobes, D.J., & Saladin, M.E. (2009). Psychometric of the IES-R in traumatized substance dependent individuals with and without PTSD. Publishers Disclaimer : USA

Saraswati, R. (2006). Perempuan dan penyelesaian kekerasan dalam rumah tangga. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

Segal, J. (2008). Postraumatic stress disorder. Diunduh Selasa 26 Januari 2010, dari (http://helpguide.org)

Shapiro.F.,(2001).Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR) : Basic principles, protocols, and procedures (second edition). New York:The Guilford Press.

Stirling, J. (2002). Introducing neuropsychology. New York : Psychology Press




DOI: https://doi.org/10.24167/psiko.v13i2.261

Print ISSN : 1411-6073 | online ISSN : 2579-6321 View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.