KEBERSYUKURAN DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA YANG BERCERAI DI ACEH

Dian Eriyanda, Maya Khairani

Abstract


The number of divorce cases in Aceh increases every year. With most divorce cases filed by the wife. In light of divorce, divorcées still needs a sense of gratitude to go on with life. Gratitude can manifest positive feelings such as happiness. This study aims to determine the correlation between gratitude and happiness on divorcées in Aceh. This study was done by quantitative approach with purposive sampling technique. The sample in this study are 247 divorcées. Data analysis using the Spearman test showed correlation coefficient of 0,650 with p < 0,10. The hypothesis was confirmed so it can be concluded that there's a significant positive correlation between gratitude and happiness on divorcées in Aceh. This shows that on divorcées in Aceh, the more grateful therefore the happier. The result of this study also shows that divorcées in Aceh falls under the high category for gratitude and happiness.

Keywords


Gratitude, Happiness, Divorcées, Aceh.

Full Text:

PDF

References


Anggoro, W. J., & Widhiarso, W. (2010). Konstruksi dan identifikasi propertis instrumen pengukuran kebahagiaan berbasis pendekatan indigenous psychology:studi multitrait-multimethod. Jurnal Psikologi, 37(2), 176-188.

Carr, A. (2011). Positive psychology: The science of happiness and human strengths. New York: Brunner-Routledge.

Dariyo, A. (2004). Memahami psikologi perceraian dalam kehidupan keluarga. Jurnal Psikologi, 2(2), 94-100.

Dewi, N. Y., & Sudhana, H. (2013). Hubungan antara komunikasi interpersonal pasutri dengan keharmonisan dalam pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 22-31.

Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2003). Counting blessings versus burdens: an experimental investigation of gratitude and subjective wellbeing in daily life. Journal of personality and social psychology, 84(2), 377389.

Froh, J.J., Yurkewicz, C., & Kashdan, T.B. (2009) Gratitude and subjective in early adolescence: examining gender differences. Journal Of Adolescence, 32. 633-650.

Hambali, A., Meiza, A., & Fahmi, I. (2015). Faktor-faktor yang berperan dalam kebersyukuran (gratitude) pada orangtua anak berkebutuhan khusus perspektif psikologi Islam. Psympathic, jurnal ilmiah psikologi, 2(1), 94101.

Kristanto, E. (19-20 Februari, 2016). Perbedaan tingkat kebersyukuaran pada lakilaki dan perempuan. Dipresentasikan pada seminar ASEAN 2nd Psychology and Humanity, Malang.

Mahkamah Syar’iyah Aceh. Diakses pada tanggal 24 November 2015, melalui http://www.ms-aceh.go.id.

Markam, H. J., Rhoades, G. K., Stanley, S. M., Ragan, E. P., & Whitton, S. W. (2010). The premarital communication roots of marital distress and divorce: the first years of marriage.J Fam Psychol, 24(3), 289-298.Doi:10.1037/a0019481.

McCullough, M.E., Emmons, R.A., & Tsang, J.A. (2002). The grateful disposition: a conceptual and empirical topography. Journal of personality and social psycology, 82(1), 112-127.

Mubarok, A. (2016). Psikologi keluarga. Jawa Timur: Madani.

Mutia, E., Subandi., & Mulyati, R. (2010). Terapi kognitif perilaku bersyukur untuk menurunkan depresi pada remaja. Jurnal intervensi psikologi, 2(1), 53-68.

Nisfannoor, M., & Yulianti, E. (2005). Perbandingan perilaku agresif antara remaja yang berasal dari keluarga bercerai dengan keluarga utuh. Jurnal Psikologi, 3(1), 1-18.

Nur’aeni, M., & Dwiyanti, R. (2009). Dinamika psikologis perempuan yang bercerai (studi tentang penyebab dan status janda pada kasus perceraian di Purwokerto. Psycho idea, 7(1), 11-21.

Olson, D., DeFrain, J., & Skogrand, L. (2010). Marriages and Families Intimacy, Diversity, and Strengths (7th Edition). Boston: McGraw-Hill.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development (perkembangan manusia), Ed. 10. Penerjemah: Brian Marwensday. Jakarta: Salemba Humanika.

Patnani, M. (2012). Kebahagiaan pada perempuan. Jurnal Psikogenesis, 1(1), 5664.

Priyatno, D. (2011). Buku Saku SPSS; Analisis statistik data, lebih cepat, efesien, dan akurat. Yogyakarta: MediaKom.

Puspitasari, T., & Nasfiannor, M. (2005). Komitmen beragaman dan subjective well-being. Journal Phronesis,7. 73-93.

Putra, J. S. (2014). Syukur: sebuah konsep psikologi indigenous islami. Jurnal Soul, 7(2), 35-44.

Ramzan, N. & Rana, S.A. (2014). Expression of gratitude and subjective well-being among university teachers. Middle-East Journal of Scientific Research, 21(5): 756-762.

Rohma, N. H. (2013). Hubungan antara kepuasan hidup remaja dengan bersyukur pada siswa SMAIT Abu Bakar boarding school Yogyakarta. EmpathyJurnal Fakultas Psikologi, 2(1), 1-16.

Rostiana., & Koesma, R.E. (2009). Kajian awal tentang makna kebahagian: arti ciri dan cara pencapaian kebahagiaan dalam konteks budaya islam dan Kristen di Jakarta. Jurnal Psikologi, 24(2), 24-33.

Sari, K. (2012). Forgiveness pada istri sebagai upaya untuk mengembalikan keutuhan rumah tangga akibat perselingkuhan. Jurnal Psikologi Undip, 11(1), 50-58.

Seligman, M. E. P. (2002). Authentic happiness: using the new positive psychology to realize your potential for lasting fulfillment. New York: The Free Press.




DOI: https://doi.org/10.24167/psiko.v16i2.1269

Print ISSN : 1411-6073 | online ISSN : 2579-6321 View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.